Tema: Budaya asing semakin mudah masuk sehingga dapat melunturkan budaya lokal.

Masuknya budaya asing ke dalam suatu negara merupakan suatu hal yang seringkali kita temui di era globalisasi ini. Perkembangan teknologi yang semakin canggih, seperti internet, gadget, dsb. memudahkan arus budaya asing untuk menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk negara kita, Indonesia. Dengan masuknya budaya asing tersebut, warga Indonesia, khususnya generasi muda, menjadi jauh lebih tertarik dengan budaya asing daripada budaya mereka sendiri. Lama-kelamaan, mereka akan mengikuti cara berpakaian, berbicara, bahkan gaya hidup mereka. Hal ini tentu menunjukkan betapa kurangnya apresiasi terhadap budaya lokal.

Lunturnya budaya lokal dapat diamati dengan berkurangnya minat warga Indonesia terhadap budayanya sendiri. Ketika kita melihat sekeliling kita, lebih banyak orang yang memilih untuk mendengarkan lagu pop internasional daripada lagu-lagu tradisional, seperti gamelan atau keroncong. Apalagi dengan adanya sosial media, jauh lebih mudah bagi kita untuk mengakses informasi-informasi mengenai budaya asing yang dulunya tidak bisa kita dapatkan. Dari sini, kebanyakan dari masyarakat Indonesia menganggap bahwa budaya asing lebih menarik dan budaya lokal menjadi tidak relevan lagi.

Salah satu contoh kasus yang dapat kita temui yang menunjukkan pelan-pelan hilangnya kebudayaan Indonesia adalah pertunjukkan wayang kulit. Sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2024 menyatakan bahwa dari 144 responden yang berasal dari generasi muda, hanya 24,3% dari mereka menunjukkan ketertarikan terhadap seni pagelaran wayang. Padahal, pada tahun 2003 UNESCO telah menetapkan wayang kulit sebagai warisan budaya yang bersejarah. Bukankah seharusnya kita patut bangga akan hal tersebut? Sayangnya, di zaman modern seperti sekarang ini, kebanyakan orang bersikap acuh tak acuh dan tidak menyadari pentingnya melestarikan budaya mereka sendiri. Bahkan, banyak dari mereka lebih memilih untuk bersenang-senang dengan budaya asing, seperti K-POP, anime, dll.

Untuk menghadapi fenomena lunturnya budaya lokal karena adanya budaya asing, perlu diadakan upaya dari berbagai pihak, baik individu, masyarakat, maupun negara, serta aksi yang nyata. Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan memberi edukasi sedini mungkin mengenai budaya lokal. Selain itu, penggunaan media sosial juga dapat menjadi sarana untuk mempromosikan budaya lokal. Hal ini dilakukan dengan membuat berbagai konten untuk menunjukkan betapa indahnya budaya Indonesia. Sebagai rakyat Indonesia, sebaiknya kita juga menyadari bahwa kita perlu melestarikan budaya kita agar generasi mendatang tetap dapat menyaksikan serta menghidupi budaya budaya tersebut.

By jenni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *