Manisnya Lagu “Too Sweet” oleh Hozier

~Christopher Stanley Allen XII MIPA 8/10
~Clement Koedjinanto XII MIPA 8/11

“Too Sweet” adalah lagu karya musisi asal Irlandia, Hozier, yang dirilis pada 22 Maret 2024 sebagai bagian dari EP “Unheard”. Lagu ini menggabungkan elemen soul, pop rock, dan funk rock, dengan durasi 4 menit 11 detik untuk versi album dan 3 menit 19 detik untuk versi radio. Ditulis oleh Andrew Hozier-Byrne bersama beberapa kolaborator, termasuk Daniel Tannenbaum dan Peter Gonzales, “Too Sweet” berhasil mencapai puncak tangga lagu di berbagai negara, seperti Australia, Irlandia, dan Amerika Serikat, menjadikannya salah satu hits terbesar Hozier hingga saat ini.

Analisis lagu “Too Sweet” karya Hozier ini dapat dilakukan melalui pendekatan teori kritik musik dari Theodor W. Adorno (1941) menekankan pentingnya keseimbangan antara subjektivitas dan objektivitas dalam interpretasi musik, serta memahami karya dalam konteks sosial dan budaya yang melingkupinya. Ia juga menyoroti bagaimana musik dapat mencerminkan kondisi masyarakat dan menjadi medium untuk kritik sosial.

Sinopsis lagu “Too Sweet”

“Too Sweet” menggambarkan dinamika hubungan antara dua individu dengan gaya hidup yang kontras. Hozier mengekspresikan preferensinya untuk hidup santai, menikmati whiskey tanpa campuran, kopi hitam, dan tidur larut malam. Sebaliknya, pasangannya menjalani kehidupan yang lebih teratur dan disiplin, bangun pagi, dan menjaga kesehatan. Lagu ini dengan jelas memperlihatkan bagaimana perbedaan gaya hidup ini bukanlah hambatan dalam hubungan mereka, melainkan sesuatu yang mereka pelajari untuk dihargai dan diterima.

Selain menggambarkan perbedaan kepribadian, “Too Sweet” juga menyoroti tema penerimaan dan toleransi dalam hubungan. Lirik-liriknya mencerminkan pemahaman bahwa dalam setiap hubungan, kompromi dan pengertian adalah kunci utama untuk mempertahankan keharmonisan. Hozier dengan cerdas menggunakan bahasa metaforis yang ringan, tetapi tetap memiliki makna mendalam, menjadikan lagu ini mampu menyentuh para pendengar yang sedang menghadapi dinamika serupa dalam kehidupan mereka.

Salah satu keunggulan utama “Too Sweet” adalah kemampuannya menggabungkan lirik yang mendalam dengan melodi yang catchy atau mudah diingat. Hozier berhasil menyampaikan pesan tentang penerimaan perbedaan dalam hubungan melalui metafora yang sederhana namun efektif. Melodi yang ringan dan harmonisasi vokal yang kuat menjadikan lagu ini memiliki daya tarik tersendiri, baik bagi penggemar lama Hozier maupun pendengar baru. Selain itu, dari segi produksi musik, “Too Sweet” menampilkan aransemen yang kaya dan dinamis. Penggunaan instrumen seperti gitar elektrik dan elemen funk memberikan sentuhan yang segar dalam diskografi Hozier yang biasanya lebih condong ke folk dan soul.

Namun, beberapa kritik muncul terkait repetisi dalam struktur lagu yang dapat membuatnya terasa monoton bagi sebagian pendengar. Beberapa bagian dalam lagu ini mengulang pola yang sama, baik dari segi melodi maupun lirik, sehingga bisa terasa kurang bervariasi dibandingkan dengan karya-karya Hozier lainnya. Selain itu, tema yang diangkat juga sedikit kurang inovatif dibandingkan dengan karya-karya Hozier sebelumnya yang sering menyentuh isu-isu sosial dan politik yang lebih kompleks. Jika dibandingkan dengan lagu-lagu seperti “Take Me to Church” atau “Nina Cried Power”, “Too Sweet” lebih fokus pada aspek personal dan hubungan interpersonal, yang mungkin tidak terlalu beresonansi dengan pendengar yang mencari makna yang lebih dalam dan kritis dalam musik Hozier.

Dibalik segala kelebihan dan kekurangannya, “Too Sweet” adalah tambahan yang berharga dalam katalog musik Hozier, menampilkan kemampuannya dalam menulis lagu yang personal dan relatable. Lagu ini sukses menggabungkan lirik yang ringan namun bermakna dengan aransemen musik yang segar dan menyenangkan. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, seperti repetisi dalam struktur lagu dan tema yang kurang inovatif, “Too Sweet” tetap layak didengarkan, terutama bagi mereka yang menghargai musik dengan lirik yang reflektif dan aransemen yang kaya.

By allen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *