Joanne Valent Prasetyo XII MIPA 8/20
Joel Raphael Liangkey XII MIPA 8/21


“Gala Bunga Matahari” adalah lagu dari penyanyi sekaligus penulis lagu asal Indonesia, Sal Priadi. Lagu ini dirilis pada 6 November 2024 oleh MasPam Records sebagai single utama dari edisi deluxe album studio keduanya, Semua Orang Pernah Patah Hati (2024). Sal Priadi menulis lagu ini bersama Audrey Hobert, sementara produksi lagu ini ditangani oleh dirinya sendiri, Petra Sihombing, dan Enrico Octaviano. Dengan durasi 2 menit 45 detik, lagu ini menggambarkan emosi yang kompleks tentang kenangan, kehilangan, dan ketidakpastian dalam cinta.
Sinopsis
Lagu ini menggambarkan perasaan getir seseorang yang masih dihantui oleh kenangan dari seseorang yang pernah begitu berarti. Sal Priadi menyampaikan bagaimana ia masih sulit melepaskan seseorang yang kini tampak lebih bahagia tanpa dirinya.
Liriknya dipenuhi dengan gambaran puitis dan metafora kuat, seperti perumpamaan tentang bunga matahari yang tetap menghadap ke arah cahaya meskipun akarnya tertanam dalam tanah yang berbeda. Lagu ini merangkum ambiguitas emosi antara ingin melupakan dan ingin tetap mengenang, antara ingin merelakan tetapi masih diam-diam berharap.
Saat mengekspresikan perasaan tersebut, lagu ini menampilkan percampuran antara ketulusan, kemarahan tersirat, dan kepasrahan yang menyakitkan. Ada momen-momen dalam lirik yang menunjukkan kerentanan seseorang yang masih bergulat dengan bayang-bayang masa lalu, membuat lagu ini sangat relevan bagi mereka yang pernah mengalami kehilangan dalam cinta.
Dari segi lirik, Sal Priadi kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam menulis lagu dengan gaya sastra yang khas. Penggunaan simbolisme dan narasi puitis membuat lagu ini terasa sangat personal, tetapi juga bisa diinterpretasikan secara luas oleh pendengar. Namun, kompleksitas ini juga bisa menjadi tantangan, karena tidak semua pendengar dapat langsung menangkap makna yang tersirat di balik pemilihan kata-katanya.
Secara musikal, melodi lagu ini sederhana tetapi membekas. Aransemen yang minimalis membuat vokal dan emosi dalam liriknya semakin terasa. Namun, bagi beberapa pendengar, repetisi dalam pola melodinya mungkin terasa sedikit monoton. Meski demikian, kesederhanaan ini justru menjadi kekuatan, karena memberikan ruang bagi pendengar untuk benar-benar meresapi makna lagu.
Dari segi instrumen, lagu ini memadukan gitar akustik yang hangat, dentingan piano yang lirih, dan sentuhan elektronik yang halus. Produksi lagunya terasa intim dan dekat, seolah-olah Sal Priadi sedang bercerita langsung kepada pendengarnya. Namun, ada sedikit ketimpangan antara atmosfer musik yang terdengar tenang dan lirik yang begitu emosional, sehingga bagi beberapa orang, ada kesan bahwa musiknya tidak sepenuhnya menangkap kedalaman liriknya.
Meski begitu, “Gala Bunga Matahari” tetap menjadi karya yang menonjol karena kejujurannya. Lagu ini mencerminkan ciri khas Sal Priadi sebagai penyanyi-penulis lagu yang puitis dan emosional. Dengan beberapa penyelarasan dalam produksi, lagu ini bisa memiliki dampak emosional yang lebih kuat. Namun, meski demikian, lagu ini tetap menawarkan pengalaman mendengarkan yang mendalam bagi mereka yang sedang mencari makna di antara kenangan dan kehilangan.