Berubahnya Cara Belajar Masyarakat Menjadi Materialis, Hedonis, dan Individualis dan Dampaknya Terhadap Norma-norma
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi tentu memiliki beberapa dampak positif yang dapat meningkatkan kualitas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun, ada pula dampak-dampak negatif yang muncul, seperti cara berpikir yang berubah menjadi materialis, hedonis, dan individualis.
Hal tersebut dilatar-belakangi oleh globalisasi yang semakin dirasakan dalam NKRI. Globalisasi, yaitu masuknya budaya negara asing dalam negara kita, memiliki banyak dampak. Masyarakat menjadi lupa akan gaya hidup lokal, lebih paham akan gaya hidup luar negeri, yang bisa jadi bertentangan dengan budaya negeri kita. Selain itu, masyarakat juga cenderung lebih mementingkan dirinya sendiri, dengan semaraknya aktivitas daring yang membutuhkan fokus pribadi dan menutup dunia sekitar. Dengan adanya globalisasi, masyarakat juga melupakan sikap-sikap yang menjadi ciri khas bangsa kita, yaitu, gotong royong, keramahan, dan rasa empati.
Dampak negatif dari IPTEK ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, sifat materialis dimana seseorang menilai orang lain hanya melalui harta benda yang mereka miliki. Sifat tersebut juga memicu seseorang untuk mengingini gaya hidup yang mewah dan ingin pamer. Kedua, sifat hedonis, yaitu, sifat seseorang yang cenderung menghabiskan uang mereka pada hal-hal yang bukan prioritas utama dari kebutuhan mereka. Hal ini juga disebabkan oleh toko-toko online yang semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Ketiga, sifat individualis, yaitu sifat ketika seseorang mementingkan dan memikirkan dirinya sendiri. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan dalam menggunakan teknologi-teknologi seperti handphone yang memicu seseorang untuk hanya fokus pada diri mereka sendiri.
Salah satu kasus yang menjadi bukti konkret dari dampak negatif kemajuan IPTEK adalah kasus Rafael Alun Trisambodo. Beliau merupakan mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak yang memamerkan gaya hidup mewahnya dalam media sosialnya. Hal tersebut menarik perhatian banyak netizen pada saat itu. Setelah itu, muncullah dugaan bahwa beliau memiliki beberapa harta benda yang tidak dibeli atau masuk dalam negeri secara legal.
Sebagai individu, kita harus terus menerus menerapkan sikap-sikap yang berbudaya lokal dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita harus berani dalam menasehati teman yang sudah terlalu berlebihan dalam menggunakan internet atau media sosial. Selebihnya, upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif dari IPTEK yang ada adalah, pertama, pemerintah dapat membatasi penggunaan internet setiap individu untuk mencegah semakin menyebarnya budaya asing. Kedua, perlu diadakan edukasi mengenai pemilahan konten yang dilihat oleh setiap orang melalui media sosial. Hal tersebut dikarenakan, media sosial memiliki banyak informasi yang belum tentu benar atau berbasis fakta dan dapat menjatuhkan masyarakat. Media sosial ini juga menyebabkan globalisasi masuk ke dalam negara secara lebih cepat.
Sebagai rakyat Indonesia, kita harus berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila dan Semboyan kita, yaitu Bhinneka Tunggal Ika agar kita dapat terus melestarikan budaya bangsa kita dan tidak terpengaruhi secara negatif oleh cepatnya perkembangan IPTEK dan globalisasi.