Kemajuan teknologi mengakibatkan peningkatan angka pengangguran/pengangguran teknologi

Pengangguran teknologi merupakan suatu fenomena sosial dimana angka pengangguran naik akibat dari kemajuan teknologi baik secara automasi, inovasi, maupun mekanisasi. Fenomena ini pertama dibahas pada masa revolusi industri, dimana pekerja-pekerjaan mengalami inovasi yang membantu agar pekerjaan memerlukan lebih sedikit tenaga kerja. Masalah ini terjadi akibat dari kemajuan untuk membuat suatu barang dengan harga yang lebih murah dan lebih efisien, sayangnya ini mengakibatkan orang-orang tertentu untuk kehilangan pekerjaannya sebab mereka tidak memiliki kemampuan untuk bekerja di pekerjaan lain.

Indikator terhadinya hal tersebut bisa berupa bentuk demonstrasi besar-besaran oleh pekerja buruh terhadap teknologi atau perusahaan yang menerapkan teknologi tersebut, akibat dari pengangguran teknologi ini juga bisa dilihat oleh peningkatan pekerjaan yang tidak pasti, seperti pengemudi ojek, pekerjaan yang tidak pasti ini tidak memiliki gaji yang tetap sehingga orang-orang mengalami ketidakstabilan ekonomi. Pengangguran teknologi ini juga mengakibatkan pemilik usaha-usaha tertentu yang menjadi lebih kaya lagi dan memperbesarkan kesenjangan sosial di masyarakat.

Contoh terjadinya pengangguran teknologi adalah bagaimana oetugas tiket tol diubah menjadi sistem yang otomatis dan tidak memerlukan penjaga tol. Kita juga bisa lihat bagaimana di sektor-sektor tertentu seperti manufaktur, pertanian, dan administrasi membutuhkan tenaga pekerja yang lebih sedikit dibanding sebelumnya. Salah satu contoh pengangguran teknologi terbesar adalah automasi yang dilakukan perusahaan pada masa COVID, dimana teknologi-teknologi yang dibuat untuk menggantikan orang-orang di pekerjaan tertentu mulai dipakai di banyak tempat dan tetap dipakai walaupun lockdown telah berakhir,seperti penurunan jumlah kasir di beberapa tempat fast-food yang diganti oleh kasir digital dan semakin banyaknya aplikasi online untuk menggantikan proses tertentu seperti e-banking, e-commerce, dst.

Walaupun pengangguran teknologi ini buruk, saya merasa bahwa kita harus menerima kemajuan IPTEK yang terjadi. Fenomena ini walaupun buruk, merupakan suatu dampak buruk dari kemajuan IPTEK yang mudah ditangani. Kemajuan IPTEK ini bermaksud untuk membantu agar orang-orang semakin bersejahterah, sayangnya banyak orang takut terhadap kemajuan IPTEK sebab mereka dapat kehilangan pekerjaan mereka dan takut bahwa mereka tidak bisa menemukan pekerjaan lain, hal-hal seperti ini merupakan tanggung jawab perusahaan dan pemerintah untuk mensyaratkan agar orang-orang dapat mengembangkan kemampuan baru agar dapat mencari pekerjaan baru.

Pengangguran teknologi ini dapat diatasi dengan melakukan hal-hal seperti mengadakan perlatihan kepada pekerja-pekerja untuk menjaminkan agar mereka dapat mencari pekerjaan baru jika terjadi automasi di pekerjaan mereka, seperti pelatihan kemampuan komputer yang seringkali dilakukan oleh perusahaan yang terdanpak. Walau begitu, terdapat teori dimana pengangguran teknologi itu tidak separah dengan yang didugakan, pada masa revolusi industri terdapat perubahan dimana petani-petani mulai pindah ke kota untuk mencari pekerjaan, mereka bisa melakukan hal tersebut karena inovasi pada pertanian memperbolehkan jumlah petani yang lebih sedikit untuk memanenkan dan merawati lahan yang lebih besar. Terdapat juga keuntungan dari kemajuan IPTEK ini, di Amerika seorang kimiawan akan kehilangan pekerjaannya sebab ada mesin yang melakukan pekerjaannya secara otomatis, ketika ia mendengar hal tersebut dia mulai berkreatif dan memilih untuk melakukan sebuah riset untuk menjaga pekerjaannya, dari riset yang ia melakukan dia berhasil menemukan inovasi di bidangnya, di bidang studi DNA. Walaupun tidak sering, hal ini menunjukkan bahwa kemajuan teknologi ini dapat menjadi sebuah motivasi untuk kita agar melakukan sebuah inovasi yang dapat membantu semua orang, tidak semua orang memiliki kemampuan tersebut, memang, tetapi kreativitas dapat bertumbuh dengan kemajuan IPTEK dan bantu mempersejahterakan masyarakat.

By timothy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *