Dampak positif perkembangan iptek terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia: berubahnya pola pikir masyarakat yang tradisional menjadi rasional akibat adanya perkembangan teknologi informasi, sehingga mendorong untuk berpikir lebih maju dalam setiap peri kehidupan masyarakat
—Christopher Stanley Allen/XII MIPA 8/10
Perkembangan Teknologi Informasi dan Pola Pikir
Perkembangan teknologi informasi merupakan suatu hal yang sedang menjadi salah satu pusat perhatian dunia saat ini. Tingkat kemajuan iptek yang semakin pesat mengakibatkan komunikasi dan penyebaran informasi dari berbagai penjuru dunia dapat tersebar dengan begitu cepat hanya dalam sepersekian detik, karena adanya teknologi seperti TV, radio, dan telepon genggam. Tentunya, hal ini pasti membawa berbagai dampak yang tak terhindarkan pada hampir seluruh aspek kehidupan. Salah satu perubahan dalam kehidupan yang menjadi perhatian publik adalah pola pikir, di mana masyarakat yang awalnya memiliki pola pikir tradisional yang berorientasi pada kebahagiaan diri sendiri selama hidup, mulai mengubah pola pikir menjadi lebih rasional yang lebih berorientasi pada keberlanjutan keturunan.
Perubahan pola pikir masyarakat ditandai oleh berbagai hal. Salah satu indikator utamanya adalah perubahan cara masyarakat dalam menanggapi fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Manusia yang awalnya menganggap segala sesuatu yang tidak bisa dipahami sebagai suatu hal yang mistis, mulai berpikir lebih kritis dan logis karena berkembangnya iptek yang dapat menjelaskan berbagai fenomena alam yang semula tidak dapat dipahami. Selain itu, peralihan kebiasaan hidup dari yang awalnya mengutamakan kekeluargaan menjadi lebih menekankan kemandirian menjadi indikator lain perubahan pola pikir masyarakat. Kemajuan iptek semakin mendorong tumbuhnya sikap individualisme dan tingkat kemandirian masyarakat, akibat berkembangnya berbagai teknologi yang semakin mempermudah aktivitas sehari-hari.
Tentunya, perubahan-perubahan tersebut akan turut membawa perubahan besar pada tradisi-tradisi yang dulunya awam bagi masyarakt. Salah satu contohnya adalah memudarnya pemikiran “banyak anak banyak rejeki”. Masyarakat mulai menyadari bahwa memiliki banyak anak akan justru sangat membebani ekonomi keluarga, terutama di zaman ini, di mana harga kebutuhan hidup telah meningkat pesat ketika dibandingkan dengan masa lalu akibat inflasi dan pertumbuhan ekonomi dunia. Selain itu, pemikiran bahwa anak sebaiknya tinggal serumah dengan orangtua agar dapat membalas budi ketika dewasa juga sudah semakin menghilang. Kebebasan hidup masing-masing individual lebih diutamakan, dan anak didorong untuk dapat hidup mandiri sedini mungkin agar baik orangtua maupun anak tidak saling membebani satu sama lain.
Sebagai individu, kita harus belajar mengadopsi pola pikir yang kritis, logis, dan rasional, untuk dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan sebaik mungkin. Masyrarakat harus mengingat bahwa kemajuan teknologi menang membawa berbagai dampak positif seperti mudahnya penyebaran informasi, tetapi pemikiran kritis sangat diperlukan untuk dapat memilah informasi-informasi yang diperoleh. Pengetatan pengawasan dan regulasi terhadap perkembangan teknologi komunikasi wajiib dilaksanakan oleh pemerintah, seperti dengan pengetatan UU ITE agar masyarakat tidak mudah dipengaruhi berita hoax dan informasi yang bertujuan memecah-belah masyarakat.