
Filosofi Pernikahan
Perkawinan China menjadi satu adat resam antara tahun 402 – 221 SM. Sebelum zaman modern, perempuan tidak dibenarkan memilih pasangan untuk berkawin. Sebaliknya, keluarga pengantin perempuan memilih bakal suaminya. Perkahwinan dipilih berdasarkan keperluan untuk pembiakan dan nama baik keluarga, serta keperluan bapa dan suaminya.
Walaupun China mempunyai sejarah yang lama serta banyak kawasan geografi yang berbeda, terdapat enam upacara amal pada umumnya yang dikenali sebagai tiga aksara dan enam etiket.
Adapun sejarah pernikahan China adalah sebagai berikut.
- Tahun 1046 SM – 771 SM
Pada periode Dinasti Zhou Barat, munculnya dings perunggu yang merupakan awal dari konsep hot pot.
- Tahun 202 SM
Pada masa Dinasti Qin dan Han, metode masak “zhuo” populer, yaitu memasak daging ayam, daging babi, dan lainnya dengan merebus sebentar dalam air mendidih, mirip dengan cara makan hot pot. “Ranlu” (kompor terpisah untuk memasak pot dalam hot pot) muncul pada masa ini.
- Tahun 187 M – 226 M
Pada masa Tiga Kerajaan, muncul “Wushu Fu” yang merupakan panci tembaga dengan lima kompartemen yang memungkinkan memasak berbagai makanan secara bersamaan.
- Tahun 618 M – 907 M
Pada masa Dinasti Tang, muncul “nuan guo” atau hot pot yang digunakan untuk memasak di atas meja.
- Tahun 960 M – 1127 M
Pada masa Dinasti Song Utara, hot pot disebut sebagai “gudonggeng” karena suara “gudong” ketika bahan dimasukkan ke dalam air mendidih.
- Tahun 1127 M – 1368 M
Pada masa Dinasti Song Selatan dan Yuan, hot pot semakin populer di kalangan rakyat biasa, dan muncul variasi hot pot seperti “shuan guo” (hot pot dengan dua bagian untuk merebus dan memanggang), “shuan yang rou” (merebus potongan daging kambing), dan “shuan niu rou” (merebus potongan daging sapi).
- Tahun 1368 M – 1644 M
Pada masa Dinasti Ming, cabai diperkenalkan ke Tiongkok dan menjadi bumbu pedas yang paling luas digunakan.
- Tahun 1736 M – 1796 M
Pada masa Kaisar Qianlong dari Dinasti Qing, hot pot tidak hanya populer di kalangan masyarakat biasa, bahkan Kaisar pun menyukainya dan menjadikannya hidangan istana. Qianlong adalah kaisar Tiongkok yang paling menyukai hot pot dalam sejarah.
- Hingga saat ini
Pada zaman modern, hot pot telah berkembang dengan berbagai variasi rasa. Tidak hanya disukai oleh penduduk Tiongkok, tetapi juga oleh banyak orang asing, dan menjadikannya sebagai “kartu nama kuliner” Tiongkok.